Pemerintah Didorong Libatkan Organisasi Mahasiswa dan Pemuda Dalam Peningkatan 'Skill' Generasi Muda Indonesia

19-01-2023 /
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar dalam foto bersama usai menerima audiensi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta dan elemen mahasiswa lainnya di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023). Foto: Prima/nr

 

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mendorong pemerintah untuk semakin proaktif melibatkan elemen organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan dalam program peningkatan skill kapasitas generasi muda Indonesia. Mengingat, jelang bonus demografi nasional yang tiba pada tahun 2030 mendatang yang terhitung singkat maka pemerintah harus semaksimal mungkin mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk digelontorkan kepada kaum muda.

 

"Indonesia hanya memiliki waktu investasi SDM kurang lebih 15 tahun untuk dapat memetik kekuatan human resources generasi muda produktif yang memenuhi tantangan zaman dan teknologi. Karena itu, saya minta semua pihak terutama Menteri Keuangan menggunakan waktu 15 tahun ini untuk memberikan prioritas anggaran dalam meningkatkan kapasitas, kompetensi, kepemimpinan, ilmu pengetahuan, dan teknologi kaum muda," ujar Muhaimin usai menerima audiensi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta dan elemen mahasiswa lainnya di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

 

Gus Muhaimin menyayangkan Pemerintah yang tidak melibatkan organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan saat meluncurkan program Prakerja beberapa waktu lalu." Program peningkatan kapasitas kaum muda yang disebut Prakerja itu besar sekali anggarannya, sayangnya tidak melibatkan organisasi kepemudaan yang punya akar, ideologi, militansi, transparan dan bertanggung jawab. Kalau pemerintah mau sukses, harusnya melibatkan organisasi kepemudaan dan organisasi kemahasiswaan yang memiliki kultur kuat," tandas Gus Muhaimin.

 

Selain itu, Pimpinan DPR RI Bidang Korkesra ini menyoroti turunnya kritisisme kaum muda dan mahasiswa era saat-saat ini. Menurut Gus Muhaimin, seharusnya semua elemen kekuatan kaum muda harus tetap kritis agar sistem tetap kokoh serta menyiapkan regenerasi sistem. Gus Muhaimin menyebut kritik merupakan hal lumrah dari sebuah evaluasi untuk kemudian dapat diterapkan sebagai perbaikan sistem berikutnya.

 

"Evaluasi itu kan perbaikan untuk sistem. Kalau tidak ada kritik maka tidak ada evaluasi dan kasihan sistem berikutnya karena akan tidak menyempurnakan apa yang sudah berhasil. Oleh karena itu, organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan itulah bidangnya untuk menempa kritisisme. Jangan salah paham, kritisisme itu justru paling bermanfaat adalah untuk menyongsong masa depan karena itu perbaikan dari sistem yang ada," pungkas Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (pun/aha) 

BERITA TERKAIT
Waka DPR: Penurunan Biaya Haji Bantu Masyarakat Di Tengah Perekonomian Lesu
07-01-2025 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi keputusan penurunan biaya haji tahun 1146 H/2025 M. Menurutnya...
Sambut 2025, Pimpinan DPR: Pembangunan Kesejahteraan Kunci Kemajuan Bangsa
31-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal merefleksikan berbagai agenda nasional yang terjadi di Indonesia selama tahun...
Pimpinan DPR Nilai Kebijakan PPN 12 Persen untuk Kluster Barang Mewah Penuhi Rasa Keadilan
31-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai keputusan yang diambil oleh...
Soroti Isu Kekerasan Seksual Anak, Cucun Nilai Masalah Lingkungan Sosial Harus Diperhatikan
26-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengecam keras tindakan kekerasan seksual pada anak dan balita yang...